VIU : Dokter dan Tenaga Medis Layak Mendapat Gelar Pahlawan Pandemi

Jakarta, chronosadaily.com – Ibu Pertiwi berduka. Pandemi Covid-19 sejauh ini sudah menginfeksi 2.491 orang dan menyebabkan 209 orang di antaranya meninggal dunia. Di antara yang meninggal karena virus corona tersebut, tercatat 19 orang dokter juga termasuk yang mengembuskan napas terakhir akibat positif terinfeksi virus jahanam itu. Para dokter dan tenaga medis tersebut diduga terinfeksi virus corona saat merawat atau menangani pasien-pasien virus corona di rumah sakit.

Menurut Ketua Umum Visi Indonesia Unggul (VIU) Horas Sinaga, Senin (6/4/2020), kesembilan belas dokter yang gugur akibat terjangkit virus corona layak mendapat gelar Pahlawan Pandemi. Mengutip informasi dari Ikatan Dokter Indonesia, para Pahlawan Pandemi yang telah gugur itu antara lain:

1. Prof. Dr. dr. Bambang Sutrisna (Guru Besar FKM UI)
2. Prof Dr. dr. Iwan Dwi Prahasto (Guru Besar FK UGM)
3. Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, SpBS (IDI Jakarta Pusat)
4. dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ (RSJ dr. Soeharto Herdjan, IDI Jakarta Timur)
5. dr. Ketty Herawati Sultana (IDI Tangerang Selatan)
6. dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes (Dinkes Kota Bandung)
7. dr. Hadio Ali K, Sp.S (Perdossi DKI Jakarta, IDI Jakarta Selatan)
8. dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-KL (IDI Bekasi)
9. dr. Ucok Martin Sp. P (Dosen FK USU, IDI Medan)
10. dr. Efrizal Syamsudin, MM (RSUD Prabumulih, Sumatera Selatan, IDI Cabang Prabumulih)
11. dr. Ratih Purwarini, MSi (IDI Jakarta Timur)
12. dr. Djoko Judodjoko, Sp.B (IDI Bogor)
13. Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH (Guru Besar Epidemiologi FKM UI)
14. Dr. Bernadetta Tuwanakotta Sp THT (IDI Makassar)
15. Dr. dr. Lukman Shebubakar SpOT (K) (IDI Jakarta Selatan)
16. dr. Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat)
17. Dr. Heru Sutantyo (IDI Jakarta Selatan)
18. Dr. Wahyu Hidayat, Sp.THT-KL (IDI Kabupaten Bekasi)
19. Dr. Naek L. Tobing, SpKJ (IDI Jakarta Selatan)

See also  NKRI Ber-Ideologi-kan Pancasila atau Liberalisme

Horas mengatakan, pihaknya mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya para pahlawan pandemi itu dan memberi penghormatan yang setinggi-tingginya atas dedikasi serta pengorban para dokter yang gugur dalam tugas merawat para pasien corona itu. “Para dokter dan tenaga medis bukan sekadar ujung tombak dalam pandemi ini, tapi mereka adalah benteng pertahanan terakhir. Sekali lagi mereka adalah benteng pertahanan terakhir,” tegas Horas.

“Dokter dan tenaga medis yang melayani pasien covid-19 layak mendapat gelar Pahlawan Pandemi. Saya harap Pemerintah mempertimbangkan ini,” katanya. Pun, menurutnya, Pemerintah wajib mengatasi keadaan yang beberapa waktu sebelum ini banyak dikeluhkan kekurangan Alat Perlindingan Diri (APD) dalam menangani wabah virus corona. Ia menambahkan, “Memang tidak ada satu negara pun yang siap menghadapi wabah virus corona, penyediaan APD oleh Kemenkes ini wajib hukumnya. Jadi pemerintah perlu merespons ini dengan serius. Kita lihat ada dokter dan perawat yang dengan segala daya upaya sendiri APD-nya.”

Horas mengaku terkesan dan memberi apresiasi pada banyaknya elemen masyarakat yang berinisiatif memberi donasi demi membantu menyediakan APD bagi para tenaga medis.

See also  Tanpa Sistem Pangan Berkelanjutan, Indonesia Akan Sulit Maju

VIU sendiri di bawah komando Horas secara langsung telah membeli APD dan menyalurkannya ke beberapa Rumah Sakit di Jakarta. “Donasi ini sangat membantu para dokter dan tenaga medis yang masih kesulitan mendapatkan APD untuk menjalankan tugasnya. Visi Indonesia Unggul sendiri juga didukung oleh donasi dari masyarakat luas termasuk kelompok sosialita dan selebrity yang berbelas-kasih dan tulus ingin membantu para tenaga medis sebagai benteng pertahanan terakhir melawan pandemi,” terang Horas yang saat ini menjadi Komisaris Utama PT. Lex Justitia Konsultama.

Ia menilai perlunya APD yang memenuhi standar dan pembenahan sistem layanan untuk menghindari risiko terjadinya penularan Covid-19 pada tenaga medis. Horas juga mendorong Kementerian Kesehatan RI agar tetap terbuka terkait data orang yang positif terinfeksi Covid-19 demi memutus rantai penyebaran virus corona. “Kemenkes atau Dinkes setempat silakan umumkan tenaga medis yang meninggal. Jangan sampai menunggu keluarga korban yang menyampaikan. Karena situasi ini statusnya sudah Darurat Kesehatan Masyarakat. Informasi tentang siapa saja yang tertular penting untuk memutus mata rantai penularan. Mari tiru penanganan di Singapore, Vietnam, dan Israel.” ungkapnya.

See also  DPP Relawan Loyalis Erick Tohir For Jokowi-Amin : Prahara Jiwasraya, Kenapa Erick Tohir Diusik?

Pria ahli manajemen itu berharap semua kelemahan teknis yang saat ini masih terjadi bisa segera dibenahi agar Rumah Sakit, dokter dan semua tenaga medis bisa fokus pada efektivitas penanggulangan penyakit yang ada. “Semoga kita bisa lebih baik dan bisa segera menanggulangi pandemi di Indonesia. VIU siap bekerja sama dan membantu pemerintah dalam menangani krisis ini,” pungkas Horas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *