Jakarta, chronosdaily.com – PPKM Darurat berdampak pada peningkatan trafik data internet. Seperti pada periode pembatasan–pembatasan mobilitas sebelumnya, sektor komunikasi menjadi salah satu infrastruktur penting dalam mendukung aktivitas masyarakat selama pemberlakuan PPKM Darurat saat ini (3 hingga 20 Juli 2021), terutama di area–area residensial.
Kebutuhan akan data dan komunikasi oleh masyarakat akan meningkat selama pembatasan ini mengingat sektor esensial harus menerapkan kebijakan 50% pekerja bekerja dari rumah (WFH), sementara pada sektor non esensial mencapai 100%.
Di sisi lain, kebutuhan dari sektor pendidikan juga akan meningkat mengingat saat ini akan dimulai tahun ajaran baru yang masih menerapkan kegiatan belajar mengajar secara online. Untuk itu, operator–operator telekomunikasi memperkirakan akan terjadi peningkatan kebutuhan trafik data internet sekitar 10 – 20% selama PPKM Darurat ini.
Salah satu pendorong peningkatan trafik data internet adalah aktivitas belanja online. Pembatasan mobilitas masyarakat, terbatasnya operasional offline pelaku usaha, serta kebijakan WFH mendorong kenaikan aktivitas belanja online masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari–hari.
Dengan adaptasi digital oleh masyarakat dan pelaku usaha yang semakin baik, terutama semenjak pandemi, dampak penurunan belanja akibat pembatasan diharapkan tidak terlalu dalam. Sebagai contoh, tidak hanya pelaku usaha modern, saat ini semakin banyak penjual di pasar tradisional juga yang melayani penjualan secara online untuk memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhannya sehari–hari.
Tren belanja online masyarakat sampai dengan minggu pertama Juli 2021 terus meningkat. Menggunakan data internal, kami melihat nilai top–up uang elektronik yang akan digunakan untuk berbelanja online dan pembayaran secara digital oleh masyarakat terus meningkat hingga saat ini.
Dibanding awal 2019, nilai top–up terus dalam tren meningkat. Mulai dari periode Ramadan dan Lebaran di Mei 2021 hingga minggu pertama Juli 2021, nilai top–up meningkat antara 7 – 8x, dimana kenaikan terutama dimulai sejak akhir Juni menjelang pemberlakuan PPKM Darurat dan mulai terbatasnya mobilitas masyarakat.
Kenaikan belanja online mendorong kenaikan usaha logistik. Beberapa perusahaan logistik seperti Paxel, J&T, dan Ninja Xpress, menyatakan e–commerce mendorong peningkatan pengiriman logistik secara signifikan. Pada Paxel, layanan pengiriman sameday delivery–nya meningkat lebih dari 30% sejak diberlakukannya PPKM Darurat.
J&T melaporkan kenaikan pengiriman di kota–kota besar pada saat pembatasan mobilitas, dimana sekitar 70% dari
peningkatan tersebut dikontribusikan oleh e–commerce. Hal yang sama juga terjadi pada Ninja Xpress. Berdasarkan riset dari Ken Research, pendapatan sektor logistik Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 300,3 miliar pada 2024, meningkat sekitar 36% dibandingkan dengan 2020 yang sebesar USD 220,9. [BankMandiri]