Peneliti Aren Ajak Jaringan Kasih Warga Kawasan Danau Toba Hadapi Covid 19

Tobasa, chronosdaily.com – Peneliti Aren, Jainal Pangaribuan mengajak seluruh masyarakat, terutama yang bermukim di Kawasan Danau Toba (KDT) untuk melakukan upaya mencegah penyebaran dan mengatasi virus corona atau Covid-19. Lewat Jaringan Kasih Warga Kawasan Danau Toba (JKW-Danau Toba), Jainal Pangaribuan berharap, seluruh elemen masyarakat bergandengan tangan, bahu membahu mengatasi pandemic global yang sudah merangsek masuk ke Kawasan Danau Toba itu.

Peneliti jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mengingatkan, Covid-19 adalah pandemi global yang telah ditetapkan pemerintah sebagai bencana nasional. “Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, kelompok-kelompok masyarakat, dan seluruh lapisan masyarakat agar penularan Covid-19 bisa ditekan dan jumlah korban pun menurun,” tutur Jainal Pangaribuan, Sabtu (21/03/2020).

Oleh karena itu, dia melanjutkan, partisipasi luas masyarakat sangat urgent dalam memutus mata rantai penularan Covid-19. Menjaga Kesehatan, tegasnya, sudah sejak kecil harus dilakukan. Terutama di saat-saat seperti sekarang, ketika pandemic global virus corona menyerang hampir seluruh wilayah di Bumi ini, menjaga kesehatan tidak boleh kendor. “Menjaga kesehatan, seperti membersihkan diri rumah dan lingkungan, belajar bekerja dan beribadah di rumah, mencuci tangan dengan hand sanitizer, memakai masker jika flu apalagi batuk, dan berbagai hal lainnya,” tuturnya.

See also  Pjs Danramil 04/Jebres Komsos Lewat Jalur Masjid

Oleh karena itu, saat ini juga, sebagai salah satu upaya menghalau pandemic Covid-19, Jainal Pangaribuan mengajak semua pihak dari berbagai latar belakang, untuk bergerak mengatasi penyebaran virus corona. “Setiap kita yang saling mengasihi dan punya relasi dengan Danau Toba, mendeklarasikan sebuah Jejaring kerja yang disebut dengan Jaringan Kasih Warga Kawasan Danau Toba yang disingkatkan dengan JKW DANAU TOBA,” ujarnya.

Lembaga ini, lanjutnya, adalah jaringan kerja yang saling seiring dalam memutus mata rantai penularan Covid 19. “Ini bukan kelompok partisan politik atau agama tertentu,” tegasnya. Sasaran aksinya, ikut berpartisipasi meminimalisir penularan Covid 19 di Kawasan Danau Toba. Sasaran lain, ikut bersama petugas-petugas medis untuk melakukan deteksi dini suspect Covid-19.

“Jika memungkinkan ikut berpartisipasi melakukan resque pada suspect Covid-19,” ujar Jainal Pangaribuan. Untuk itu, dia juga telah membuat rencana aksi untuk segera dilakukan bersama. Yakni, memproduksi hand sanitizer, baik dari alkohol murni maupun dari bahan organik lainnya, seperti dari tuak, singkong dan lain sebagainya. “Itu bisa kita produksi dengan cepat, tuak dan singkong dan bahan-bahan alam lainnya sangat bagus untuk hand sanitizer,” ujarnya.

See also  Sampah Pilah Bawa Berkah, Petugas PSSU Kelurahan Lagoa Raih Penghargaan DKI

Setelah itu, jaringan ini akan mendistribusi ke masyarakat. Khususnya ke tempat-tempat yang banyak dikunjungi masyarakat. Seperti Hotel, Restauran, Toko, Gereja, Mesjid, Lapo, Pasar dan lain sebagainya. “Aksi distribusi dan advokasi dilakukan bersama-sama,” imbuh Jainal.

Jaringan ini juga akan bergerak bersama masyarakat melakukan pembersihan lingkungan. Dengan sistem zonasi minimum, untuk menghindari kerumunan. Pembersihan lingkungan diutamakan pembersihan rumah.  “Semaksimal mungkin mengupayakan masker pada setiap rumah tangga minimum sesuai jumlah anggota keluarga. Dilakukan juga advokasi agar pemakaian masker hanya pada mereka yang flu, batuk dan gejala gejala dini suspect,” terangnya.

Langkah lainnya, memberi multivitamin kepada masyarakat. Khususnya pada usia rentan yaitu pada usia 50 tahun ke atas. “Jika memungkinkan ditambahkan dengan susu yang pas untuk usia di atas 50 tahun,” tambahnya. Aksi kampanye dan sosialisasi melawan pandemic virus corona juga harus dilakukan. Membuat selebaran yang dibagikan pada masyarakat tentang bagaimana cara melindungi diri dari serangan Covid-19, juga kampanye tentang bagaimana mengenal secara dini gejala infeksi virus corona.

See also  Presiden Jokowi Tinjau Kesiapan Lokasi KTT ASEAN 2023

“Mendirikan poskoposko darurat. Untuk 7 Kabupaten di sekitar Kawasan Danau Toba. Kalau memungkinkan, ada posko Kecamatan dan posko desa, serta posko kampung agar deteksi dini bisa segera dilakukan. Untuk itu, koordinasi dengan tim pemerintah sangat perlu dalam hal ini,” jelasnya. [Jon]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *