Pemerhati: Jangan Distraksi Presiden dengan Isu Reshuffle Kabinet

Jakarta, chronosdaily.com – Menyambut Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei 2020, pemerhati ekonomi-politik Horas Sinaga memberi semangat dan apresiasi kepada Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kinerja yang ditunjukkan dalam mengatasi pandemi.

Untuk itu, Horas menyarankan Presiden Jokowi tidak terusik oleh suara-suara yang menyerukan reshuffle komposisi Menteri-menteri yang mengatasnamakan penyegaran Kabinet Indonesia.

“Momen Harkitnas adalah saat bagi Presiden fokus membawa Indonesia bangkit dari krisis multi dimensi, mari dukung beliau, jangan malah mengganggu beliau dengan keinginan reshuffle kabinet,” ujar Horas di Slipi, Jakarta, Selasa (19/5/2020)

“Saya melihat pihak yang mendorong reshuffle sebagai pihak yang dikuasai syahwat politik semata. Saat ini para Menteri sedang bekerja dan beradaptasi dengan situasi krisis, dukung mereka, beri masukan, jangan malah minta reshuffle,” kata pria yang juga Ketua Umum Visi Indonesia Unggul (VIU) itu.

Ia pun mengingatkan pentingnya sinergi segenap elemen bangsa dalam menghadapi krisis akibat Covid-19 ini, dan tidak mengganggu Presiden dengan isu reshuffle kabinet.

See also  Go Green, Pertamina Targetkan Emisi Karbon 34 Ribu Ton/Tahun dari 5000 PLTS GES

“Kita fokus saja mendukung Pak Jokowi, jangan ganggu beliau, jangan biarkan diri kita dipenuhi nafsu pribadi untuk berkuasa, lalu desak Presiden resuffle kabinet,” katanya.

“Bersama Pak Jokowi mari kita atasi tantangan yang ada, dengan kerja keras dan kompetensi kita, jangan malah sibuk mikirin ganti Menteri. Memang kita ini siapa? Apa yang kita sudah lakukan untuk negeri ini? Janganlah kita sok nasihati untuk Presiden ganti-ganti Menteri, itu tak elok,” tegas Horas.

Menurut mantan senior manager di bank terbesar milik BUMN itu, bekerja di tengah pandemi memerlukan konsentrasi tinggi, sinergi dari segenap pihak, kerja keras, dan doa. Sehingga, saran melakukan reshuffle kabinet bukanlah sesuatu yang bijak.

Horas mengakui penyusunan komposisi kabinet adalah hak prerogatif Presiden, namun ia menilai saat ini Presiden Jokowi lebih tepat fokus pada penanganan situasi darurat kesehatan dan krisis ekonomi yang ditimbulkannya, ketimbang didistraksi isu reshuffle kabinet.

Di tengah besarnya masalah yang ditimbulkan wabah corona ini, saran penyegaran kabinet kepada Presiden dinilai Horas sebagai aksi politis yang tidak dewasa dari pihak tertentu yang haus kekuasaan.

See also  POT PM Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual Kartini di Temanggung.

“Alasannya ada suara-suara ketidakpuasan dari masyarakat atas kinerja sejumlah menteri dalam menangani pandemi. Tunggu dulu, bandingkan dong dengan Amerika dan Italia, Indonesia masih lebih baik dalam penanganan pandemi. Jadi, jangan terburu ingin ganti Menteri. Berpikirlah menyeluruh,” ujar Horas.

“Mari kita fokus dukung Presiden dan kabinet yang sedang berkarya mengeksekusi kebijakan demi mengatasi pandemi sekarang ini,” pungkas Horas Sinaga.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *