Kuliner dan Tari Indonesia Ramaikan Embassy Festival di Belanda

Kuliner dan Tari Indonesia Ramaikan Embassy Festival di Belanda

Den Haag, chronosdaily.com – KBRI Den Haag kembali memeriahkan Embassy Festival dengan kuliner dan tarian Indonesia. KBRI bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Den Haag menggelar Paviliun Indonesia pada festival (04/09) di kawasan Lange Voorhout, Den Haag.

Dalam Festival yang dihadiri lebih dari 700 pengunjung tersebut juga ditampilkan tarian “Gandrung Bandung mix Kompang” yang  merupakan gabungan dari tari Bali dan Jaipongan. Tarian karya koreografer Amina Tanoewidjaja itu dibawakan oleh Kelompok Tari InaDance, salah satu grup tari diaspora Indonesia di Belanda.

Selain Indonesia, perwakilan negara lain yang turut berpartisipasi dalam Embassy Festival di antaranya India, Finlandia, Ukraina, Rusia, Mesir, Tunisia, Kenya, dan Ethiopia. Indonesia menjadi satu-satunya negara dari ASEAN di festival tersebut. Ragam kuliner Indonesia yang disajikan berupa nasi goreng, sate ayam, jajanan pasar, dan es cendol.

Duta Besar (Dubes) RI untuk Belanda, Mayerfas, menyatakan partisipasi Indonesia pada Embassy Festival merupakan upaya diplomasi kuliner dan budaya Indonesia pertama kali dilakukan secara fisik di masa pandemi COVID-19. “Setelah lebih dari setahun promosi kuliner dan budaya dilakukan secara online, partisipasi Indonesia di Embassy Festival memberikan kesempatan kepada masyarakat Belanda untuk menikmati makanan dan seni budaya Indonesia secara langsung,” jelas Dubes Mayerfas.

See also  Menlu RI: Gerakan Non Blok Harus Menjadi Kekuatan Positif Hadapi Tantangan Dunia Saat Ini

Embassy Festival rutin diadakan setiap tahun sejak tahun 2012, dan sempat diselenggarakan secara virtual pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19. Setelah diberlakukannya relaksasi kebijakan pencegahan COVID-19 oleh Pemerintah Belanda pada pertengahan tahun 2021, Kota Den Haag kembali menyelenggarakan Embassy Festival dengan format unique seated cultural dining experience.

Pengunjung yang hadir harus telah divaksin dan dibagi ke tiga slot berdurasi masing-masing 2,5 jam. Pengunjung duduk di 1 meja per keluarga dan memesan makanan secara online serta menyaksikan penampilan seni dari tempat duduknya. Format ini memastikan protokol kesehatan COVID-19 tetap terjaga. ​[Kemlu/KBRI Den Haag]

See also  Rektor UHN: Hari Raya Kuningan Sebagai Lambang Kemakmuran

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *