Jakarta, chronosdaily.com – Periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo menuai banyak sorotan publik, mulai dari komposisi Menteri, perbedaan pernyataan masing-masing Menteri, hingga rangkap jabatan. Terutama yang terakhir ini terjadi di sejumlah BUMN. Situasi ini jelas tidak menguntungkan kredibilitas pemerintahan Joko Widodo. Menjadi celah yang mudah untuk dikritisi. Hal ini terungkap dalam pembicaraan dengan Kris Sahat Simanungkalit.
Secara khusus, Kris Sahat menyoroti sejumlah kebijakan di BUMN yang dikomandani Erick Thohir. Menurut Kris Sahat, “Sebaiknya Menteri BUMN tidak melakukan blunder yang dapat berpengaruh pada jalannya pemerintahan, terutama masih di suasana pandemi ini.”
“Akan sangat bijak bila presiden tetap mengontrol ketat kinerja para Menteri. Penempatan pejabat tetap harus dalam kordinasi tim kerja Presiden. Kalau satu dibiarkan, yang lain akan berbuat hal yang sama.”
Kris Sahat berpendapat, “Rangkap jabatan yang tidak sesuai dengan UU dan PP adalah kesalahan yang dapat mengurangi kredibilitas Jokowi. Akan lebih maksimal bila dipercayakan kepada satu orang di satu posisi. Selain akan lebih fokus, tentunya ada pemerataan dan memberi peluang lebih banyak anak bangsa memberikan kontribusi bagi bangsa ini.”
Lanjut Kris, “Kalau alasannya rangkap jabatan hanya bagi 1-2 orang saja tidak berpengaruh, tetapi harus diperhitungkan efek domino dan terbukanya celah untuk publik memantau blunder pemerintah.”
Persoalan rangkap jabatan, bukan hanya di Kementerian BUMN. “Sekarang ini publik sedang menyoroti kebijakan-kebijakan di Kementerian BUMN yang dianggap sebagai salah satu Kementerian yang akan melakukan perombakan-perombakan besar. Kalau perombakan yang sedang dilakukan pihak Kementerian BUMN lalu mengakomodasi rangkap jabatan. Reformasi-nya tidak beranjak menjadi lebih baik.”
Bukan itu saja, menurut Kris, Pemerintahan Presiden Joko Widodo di periode ini menjadi tersandera disebabkan reformasi birokrasi yang didengungkan di masa kampanye lalu harus terhenti sampai disini. “Saya berharap, presiden dan jajarannya, tetap konsisten dan mau menyadari untuk meneruskan reformasi birokrasi. Bila tidak ada perubahan juga dalam tempo dekat, saya sebagai pendukung militan Jokowi akan mengeluarkan pernyataan sikap yang tegas tanpa basabasi lagi” tegas Kris Sahat. [Jerimia R. Vegas]