Jakarta, chronosdaily.com – Hujan yang mengguyur Jakarta sejak sore 31 Desember 2019 membuat ibukota lumpuh karena banjir yang diakibatkan oleh curah hujan yang terbilang tinggi dan merata di lima wilayah DKI Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menyebut curah hujan yang terjadi merupakan rekor tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Disebutkan ada 103 titik banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Tanggerang, dan Bekasi atau Jabodetabek.
Banjir yang melanda wilayah DKI Jakarta tidak hanya terjadi di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan saja namun juga kota pesisir Jakarta Utara. Walikota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko mengatakan untuk banjir di wilayah Jakarta Utara pada hari kedua banjir di Jakarta Utara sudah mengalami penurunan dibandingkan Rabu (1/1/2020) kemarin. Meski diakuinya bahwa genangan masih ada di Sepatan, Rorotan. Kemudian ada juga di Kelapa Gading. Begitupun untuk daerah Penjaringan, diakuinya masih ada genangan di Pejagalan dan Kapuk Muara.

Komunitas Silaturahmi Lintas Agama diantaranya didukung oleh PGLII (Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia), GOI (Gereja Ortodoks Indonesia), Bala Keselamatan, GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia), Pelkesi (Persekutuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan Seluruh Indonesia), Lumbung Yusuf Indonesia, FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), dan SCTV bersama Pemprov. DKI Jakarta dan tokoh lintas agama (Islam, Kristen, Katolik, Budha, Kong Hu Cu dan Hindu) mengadakan bakti sosial dan pelayanan kesehatan secara cuma-cuma di wilayah Kapuk Muara.
Kegiatan ini dikoordinasi oleh Yesaya Suharsono selaku Ketua Pelmas PGLII dan H. Endang Muchtar yang juga Sekretaris FKUB Jakarta Utara/Ketua Komunitas Silahturahmi Lintas Agama serta Haji Hamid selaku Wakil Ketua FKUB Jakarta Utara. Pada kesempatan ini nampak juga hadir Plt Sekum Pengurus Pusat PGLII Pdt Tommy Lengkong dan Majelis Pertimbangan PGLII Pdt Rony Sigarlaki memberikan semangat dan bersama berbaur dengan masayarakat.
Antonius Natan mewakili Yayasan Lumbung Yusuf dan PGLII DKI Jakarta menyampaikan bahwa, pilihan lokasi di RW 05 Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, “Tepatnya di jalur masuk Villa Kapuk Mas, karena disini berdekatan dengan pasar dan pemukiman padat penduduk. Pilihan pelayanan kesehatan juga karena terdampak banjir berpotensi terkena diare atau demam berdarah, wilayah Kapuk Muara ini dikatakan banyak warga mengalami gatal-gatal dan tentunya juga layanan posttraumatic stress disorder, yaitu gangguan psikologis yang terjadi setelah mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan.”
PGLII dan Yayasan Lumbung Yusuf kerap bersinergi dalam berbagai aksi tanggap bencana baik dalam pemberian bantuan berupa barang-barang kebutuhan, tetapi juga menggandeng tim medis untuk bantuan perawatan dan kesehatan.
Dan tentu saja pentingnya keberadaan Komunitas Silaturahmi Lintas Agama”Kerukunan antar agama perlu dirawat dan dijaga, salah satunya kebersamaan dalam membantu tetangga yang mengalami kesusahan dan musibah. Kepanitiaan Baksos kali ini merupakan penerapan sila-sila dalam Pancasila. Panitia berkolaborasi walaupun dalam kepelbagaian agama, ada yang Islam, Kristen, Katolik, Budha, Kong Hu Cu dan Hindu memiliki kepedulian yang tinggi sebagai sesama anak bangsa.”
Tidak ada satupun mau merancang suatu bencana, tetapi bila musibah itu memang harus terjadi dan dialami, marilah kita saling menolong dan membantu tanpa memandang adanya perbedaan atau sekat-sekat. “Dalam keberagaman berupayalah untuk meringankan kesusahan sesama,” tegas Antonius Natan kepada Tornando Togatorop dari Chronosdaily. [JRVegas]