Palangka Raya, chronosdaily.com – Ratusan perwakilan massa aksi yang tergabung dalam Koalisi Ormas Kalimantan Tengah (Kalteng) menyampaikan tuntutan mereka di Tugu Soekarno, Kota Palangka Raya. Hal ini merupakan bentuk reaksi dari ucapan Edy Mulyadi dan sekelompok orang yang diduga sangat menyakiti hati masyarakat Kalimantan dalam sebuah potongan video yang kini sudah viral di jagat dunia maya.
Koordinator massa aksi, Ducun Umar menerangkan dari seluruh perwakilan yang datang tersebut merupakan bentuk ketersinggungan banyak pihak, terkhusus orang Kalimantan yang sebenarnya tidak hanya orang yang bersuku Dayak, melainkan berbagai suku kainnya di Indonesia.
“Masyarakat Kalteng secara khusus dan Kalimantan pada umumnya tentu saja merasa tersinggung dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Edy Mulyadi beserta kelompoknya tersebut. Dimana mereka mengatakan bahwa Pulau Borneo ini khususnya Kaltim itu yakni tenpat pembuangan anak Genderuwo dan Kuntilanak,” katanya kepada awak media, Senin (24/1).
Pihaknya menilai pernyataan dari Edy Mulyadi dan kelompoknya tersebut sangat melukai hati banyak pihak dan terkesan sangat tidak memiliki etika kebangsaan yang baik, sehingga pihaknya merasa sangat keberatan.
“Dimana mereka juga mengatakan Kalimantan ini dihuni oleh Monyet – monyet, tentu ini adalah salah satu penghinaan kepada orang Kalimantan. Jadi, siapapun masyarakat yang tinggal Kalimantan ini, entah dia dari suku mana, tentu merasa keberatan dan terhina, serta tersinggung,” tegasnya.
Lebih lanjut, pihaknya meminta agar pihak Kepolisian segera menindak hak tersebut dan segera diproses secara hukum. Sehingga dapat mempertanggungjawabkan segala ucapannya tersebut.
“Kami juga mendesak dan meminta Dewan Adat Dayak (DAD) Kaltim harus menarik dan menuntut orang ini dibawa ke hukum adat, untuk di adili sesuai hukum adat,” tukasnya. [KaltengToday]