Jakarta, chronosdaily.com – Bermaksud ikut mencegah merebaknya kabar yang berpotensi menimbulkan sikap pesimis dari dalam masyarakat, mengenai dampak krisis dunia terhadap Indonesia. Menyikapi kabar yang dibuat simpang siur itu, DR. John Palinggi M.M., MBA memberikan penjelasan tentang kondisi ekonomi yang sebenarnya. Penjelasan itu untuk menjawab kabar adanya ketidakselarasan antara Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani dan Presiden Joko Widodo dalam memandang krisis.

Kabar itu mengangkat tentang pernyataan Menkeu Sri Mulyani, yang menurut kabar tersebut, pernah memaparkan bahwa perekonomian Indonesia gelap sebagai dampak dari geopolitik dunia. Kabar itu sepertinya bukan hanya bertujuan untuk menimbulkan kersehan masyarakat, tapi juga membuat para pelaku bisnis memilih untuk menahan pengeluaran uangnya. Sebaliknya Presiden Jokowi justru meminta masyarakat untuk membelanjakan uangnya. Dua kabar itu dengan sendirinya menggiring persepsi masyarakat untuk menahan uangnya pada satu sisi dan membelanjakan uang pada sisi lainnya.

Kabar yang bergulir ini seolah mengesampingkan bantahan Menkeu tentang ramalan perekonomian global 2023 yang gelap gulita. Sesungguhnya menteri sudah mengungkapkan tentang negara-negara di Eropa dan Amerika yang situasi ekonominya sedang terperosok, dan Indonesia tidak termasuk di dalamnya. Paling tidak hal ini pernah dungkapkannya pada tanggal 8 Januari 2023. Tidak hanya di situ, Menkeu sesungguhnya juga pernah menekankan kembali bahwa situasi ekonomi Indonesia baik-baik saja. Hal yang terakhir dituturkannya pada hari Jumat 3 Februari 2023 yang lalu.

chronosdaily

Menanggapi hal itu, Dr. John N. Palinggi, M.M., M.B.A., mengingatkan kepada masyarakat bahwa ekonomi Indonesia saat ini masih berjalan lancar-lancar saja. “Ribuan orang tiap hari umroh, kita masih bisa makan,” begitu ungkapnya melalu pesan khusus. Dan John mengatakan bahwa yang selalu mengatakan ada masalah itu para Koruptor dan Pemalas. “Menteri mengungkapkan secara realistis dan berhati-hati,” begitu kata John Palinggi mencoba memberi gambaran kepada sebagai masyarakat.

“Presiden harus optimis Itulah modal seorang pemimpin!” begitu kata John, yang memandang sikap dan tindakan yang tepat seorang pemimpin kepada masyarakat yang diurusnya. Sepertinya Presiden Jokowi memang ingin membuat seluruh rakyat Indonesia bergairah, optimis dan berani dalam memperjuangkan kebangkitan ekinomi Indonesia di tengah krisis global.

John menjelaskan bahwa kebanyakan manusia bisa menjadi miskin hanya karena selalu takut dan kawatir. “Hanya karena dengar berita yang belum tentu akan terjadi,” begitu ungkapnya. Dan saat masyarakat mendengar kabar-kabar ‘gorengan’ seperti ini, tokoh pengusaha nasional ini menyarankan masyarakat untuk tutup telinga, “… dan mengatakan; ‘Emangnya gue pikirin’, sambil kerja cari uang,” begitu tegasnya, menutup perbincangan. [ArgoPandoyo]