Jakarta, chronosdaily.com – Artis senior, Erna Santoso menyambut suka cita kepada Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, yang tak lain adalah keponakan penerus tahta Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X. Jumenengan Dalem telah digelar, Sabtu (12/3/2022) lalu, KGPAA Mangkunegara X dikukuhkan secara langsung oleh Prameswari Dalem Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara IX.
“Suami saya almarhum putra Mahkota dari Raja Mangkunegoro VIII. Karena mangkat di gantikan adiknya alm. Mangkunegoro IX. Dan putra adik saya adalah GPH Bhre Cakrahutomo, yang kemarin dinobatkan sebagai Raja KPAA. Mangkunegoro X, dan itu keponakan saya,” ujar Erna Santoso menyampaikan sumringah, Selasa (15/3/2022)
Erna Santoso juga menaruh harapan besar kepada Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo meneruskan tahta Mangkunegoro X agar menjadi lebih maju, baik dari segi ekonomi, sosial dan budaya.
“Meski masih muda jadi penerus tahta, harapan pribadi saya adalah Bhre harus terus semangat dalam menjalankan tahta, terutama menjaga budaya Mangkunegara Java Oriented sendiri harus dipertahankan dengan baik. Selain itu, bisa diperkenalkan lebih luas lagi ke masyarakat diseluruh Indonesia,” harap Erna.
Sementara KGPAA Mangkunegara X mengatakan dalam pidatonya, bahwa kebudayaan sebagai harga diri dan identitasnya. Ia menyadari, Pura Mangkunegaran memiliki warisan budaya luhur yang tidak serta merta, dapat diturunkan secara biologis. Tapi berusaha menjalankan sebagai dapat diwariskan pada generasi yg akan datang.
Dalam proses mempertahankan kebudayaan, KGPAA Mangkunegara X pun berjanji akan menjalankan Tri Dharma Mangkunegaran yang meliputi, mulat sarira hangrasawani, rumangsa melu handarbeni, dan melu hangrungkebi. Sasrira Hangrasawani merupakan candrasengkala tahun pendirian Mangkunegaran yaitu tahu 1682 Saka atau 1757 Masehi. Mulat Sarira artinya memahami diri sendiri dengan cara introspeksi diri agar mampu mengatasi berbagai hambatan yang menghalangi perbaikan pribadi. Dan ajaran kedua dari budaya politik Mangkunegaran adalah rumangsa melu handarbeni.
KGPAA Mangkunegara X juga mengajak setiap elemen masyarakat untuk menjunjung dan mengembangkan kebudayaan Mangkunegaran dan tidak tertelan dalam euforia kejayaan masa lalu. [FemIndonesia]