

Padahal, kata dia, di dalam keterangan dan penjelasan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum), Leonard Eben Ezer Simanjuntak, telah sangat jelas menerangkan dan meluruskan persoalan itu.
Berdasarkan dokumen dan data yang secara resmi tercatat di Biro Kepegawaian Kejaksaan Republik Indonesia, bahwa Jaksa Agung menjalani pendidikan di tiga universitas, yaitu, Strata I di Universitas 17 Agustus di Semarang, Strata II di Sekolah Tinggi Manajemen Labora di DKI Jakarta, dan Strata III di Universitas Satyagama di DKI Jakarta.
Dokumen dan data pendidikan itu adalah sama dengan yang dipergunakan pada acara pengukuhan sebagai Guru Besar Tidak Tetap dalam Bidang Ilmu Hukum Pidana di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) bulan September ini di Purwokerto. “Artinya, polemik tersebut telah clear dan selesai. Sehingga jangan lagi publik mau menerima kesesatan informasi dan propaganda oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab, yang ingin mengganggu kerja-kerja Kejaksaan Agung,” tutur Dwiki.
Karena itu, lanjutnya, masyarakat diajak untuk mendukung Kinerja Kejaksaan Republik Indonesia, di bawah Jaksa Agung Republik Indonesia Prof Dr ST Burhanuddin. “Kami mahasiswa mendukung Kejaksaan Agung di bawah kepemimpinan Bapak Prof Dr ST Burhanuddin, SH, MM. Karena beliau berintegritas tinggi, kerja-kerja beliau sangat progresif, serta konsisten dalam penegakan hukum,” tegas Dwiki.
Buktinya, lanjutnya, kasus-kasus besar dibongkar dan ditindaklanjuti cepat. Seperti menangani kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya, korupsi PT ASABRI, suap Djoko S Tjandra, penangkapan mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, dan lain sebagainya. “Dan hal yang paling luar biasa adalah Jaksa Agung Prof Dr Burhanuddin adalah berhasil memimpin terjadinya pengembalian uang hasil korupsi ke kas Negara senilai triliunan rupiah,” tandas Dwiki.
Sementara itu, dalam Catatan Profile
Dengan tanggal SK Perguruan Tinggi Nomor: 0742/O/1990 adalah tanggal 22 Desember 1990. Dan beralamat di Jalan Kamal Raya Nomor 2-A Cengkareng, Jakarta Barat, DKI Jakarta 11730.
Universitas Satyagama berdiri di bawah naungan Yayasan Satyagama yang didirikan dan dikelola oleh Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tinggal di Jakarta. Sehingga memperoleh dukungan penuh dari para Alumni Universitas Gadjah Mada lainnya dan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama). Pembinaan Universitas secara fungsional dilakukan oleh Yayasan Satyagama dan secara Akademis oleh Menteri Ristekdikti.
Saat ini, Universitas Satyagama dipimpin oleh Rektor Prof Dr Ir H Soenardjo Wirjoprawiro, M.Si. Pimpinan, dosen dan tenaga pengajar yang bekerja pada Universitas Satyagama terdiri dari lulusan berbagai Perguruan Tinggi ternama, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang siap memberikan dan mencurahkan ilmu, pengetahuan serta keahlian mengajarnya bagi para mahasiswa. Sehingga akan menjamin kualitas dan mutu lulusan dan alumni yang akan mampu bersaing dan berkarir dengan baik pada bidangnya masing-masing.